PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN
Perpustakaan sekolah didirikan dengan tujuan untuk menyediakan sumber belajar bagi semua personalia sekolah agar terwujudnya tujuan kurikulum. Dengan pengertian perpustakaan sekolah harus mampu menyediakan berbagai jenis karya-karya tulis menurut kebutuhan yang ditunjuk oleh Kurikulum.
Perencanaan kebutuhan ruang perpustakaan dan luasnya ruang perpustakaan berdasarkan tipe sekolah.
Kebutuhan ruang perpustakaan dan luasnya ruang perpustakaan harus didasarkan tipe sekolah. Semakin besar sekolah maka harus semakin besar pula ruang perpustakaannya bahkan semakin banyak kebutuhan ruangannya pun. Jika lahan memungkinkan boleh ruang perpustakaan itu dibangun lebih dari satu buah. Untuk tipe sekolah C, ruang perpustakaan cukup berukuran 7 m x 10 m. Type B berukuran 7 m x 15 m sedangkan sekolah type A perpustakaannya minimal 8 m x 20 m. Ruang perpustakaan harus mampu menampung jumlah siswa 20 % nya dari jumlah seluruh siswa. Ruang perpustakaan hendaknya didesain sedemikian rupa sehingga minat dan motivasi anak tumbuh dan berkembang untuk ke ruang perpustakaan.
Dapat juga perpustakaan tersebut berfungsi sebagai tempat rekreasi, selain untuk sumber belajar. Sudah barang tentu ruangan itu harus ditata disusun dengan bersih, indah, rapi, nyaman dan menyenangkan.
Perencanaan kebutuhan jenis buku dan jumlah buku berdasarkan jumlah siswa dan pemanfaatan buku. Koleksi kebutuhan buku menurut jenis dan jumlahnya harus dipersiapkan. Macam-macam koleksi adalah:
1).Menurut fisik
Media tercetak seperti buku, broklet, famlet, leaflet, dan lain-lain.
Badan buku (audio visual) seperti : rekaman suara, slide, film, dan lain-lain.
2). Menurut isi
Fiksi yaitu buku-buku ilmu pengetahuan.
Buku Referensi : Tidak boleh dipinjam untuk dibawa pulang.
Buku Bacaan Umum : Boleh dipinjam untuk dibawa pulang.
Penambahan koleksi disesuaikan dengan jumlah siswa atau pemakai serta lokasi yang ada pada perpustakaan itu (kurang lebih 10 %). Perbandingan 10 judul buku untuk tiap siswa dianggap memadai. Untuk penambahan buku perbandingan antara buku-buku fiksi dan non fiksi adalah 35 % berbanding 65 %. Pemanfaatan buku-buku bukan hanya untuk siswa saja tetapi diharapkan semua guru dan karyawannya juga memanfaatkan adanya perpustakaan itu.
Perencanaan sumber dana dan sumber buku untuk memperkaya koleksi.
Untuk dana mengelola perpustakaan dapat dipeoleh dari Dana Rutin dan Dana BP3, maupun dana sumbangan dari siswa. Misalnya setiap bulan ditentukan besarnya dana sumbangan siswa untuk menunjang perpustakaan secara berkala atau rutin. Dana tersebut dapat digunakan untuk mengelola perpustakaan seperti, pembelian perabot buku dan lain-lain selain dari dana siswa sebagai penunjang setiap sekolah ada yang membuat peraturan jika siswa menunjang buku dikenakan uang sewa untuk keamanan dan biaya perawatan. Sedangkan koleksi buku dapat bertambah dengan cara sebagai berikut :
1). Pembelian, membeli ke toko atau penerbit
2). Hadiah, dari instansi atau perorangan
3). Tukar menukar dapat diperoleh dengan cara tukar-menukar antar perpustakaan lain
4). Buku titipan diperoleh dengan cara titipan/pinjaman sementara dari perpustakaan lain.
5). Membuat sendiri, untuk menambah koleksi bila dapat membuat sendiri dengan cara mengumpulkan judul-judul artikel dari surat kabar/majalah, digunting-gunting menjadi kliping
6). Sumbangan dari alumni
Perencanaan proses pengadaan buku
Pihak sekolah setiap tahun pelajaran membuat surat permohonan untuk mendapatkan buku kepada berbagai instansi antara lain:
1). Kantor Wilayah Depdikbud
2). Pusat Perbukuan
3). Museum Pusat/Nasional
4). Pusat Pengembangan Bahasa
5). Kantor lainnya
Selain dengan permohonan ke instansi tersebut diatas, pihak sekolah menganggarkan dananya dari BP3 untuk pengadaan buku tersebut, juga dari dana sumbangan dari siswa setiap bulan secara rutin. Dengan demikian diharapkan pengadaan buku makin lama makin bertambah banyak.
Perencanaan pembuatan katalog dan pengaturan operasional perpustakaan.
Katalog merupakan pedoman atau petunjuk seluruh bahan sumber yang tersedia disuatu perpustakaan. Kartu Katalog adalah kartu yang terbuat dari kertas manila dengan ukuran 12 1/2 cm x 7 1/2 cm, yang telah diberi lambang dibagian bawah.
Jenis Katalog:
1). Katalog pengarang
2). Katalog judul
3). Katalog pokok
masalah/subjek
Pengaturan operasional perpustakaan ialah Kepala Sekolah menugaskan kepada guru/karyawan untuk mengelola perpustakaan yaitu sebagai pustakawan.
Tugas pustakawan ialah:
1). Mengurus administrasi pengelolaan
2). Mengurus administrasi pelayanan
3). Mengurus administrasi pemeliharaan
4). Mengurus administrasi keanggotaan
5). Menyusun laporan/statistik dan lain-lain
Dalam suatu sekolah diupayakan agar pustakawan ini lebih dari 1 (satu) orang apalagi jika sekolah tersebut besar atau type A, maka mutlak tenaga pustakawan harus memadai agar pelayanan dan pengelolaan perpustakaan tersebut dapat berfungsi dengan baik.
Perencanaan pendayagunaannya dan perawatan perpustakaan.
Pada sebuah perpustakaan koleksi yang ada harus dirawat dan dipelihara, misalnya dengan cara:
1). Koleksi agar tidak cepat rusak, sebaiknya dibungkus dengan pembungkus plastik.
2). Koleksi agar tidak dimakan rayap, cara yang sederhana adalah dengan mengisi kapur barus atau disemprotkan dengan obat anti rayap.
Agar pendayagunaannya dapat efektif dan efisien maka penerapan/penjelasan kepada siswa harus selalu dilakukan misalnya pada waktu upacara bendera. Jika mungkin ada jam khusus wajib kunjungan perpustakaan paling tidak jika terdapat jam kosong, karena guru tidak hadir, siswa agar disuruh belajar mandiri di ruang perpustakaan dengan diawasi o;eh pengelola perpustakaan. Dengan adanya tugas-tugas dari guru mata pelajaran maka dapat diatur agar siswa mencari sumber belajarnya dari perpustakaan. Dengan cara demikian maka pendayagunaan perpustakaan itu efektif dan efisien.
Perencanaan inventaris buku dan pelaporan posisi buku perpustakaan.
Perlengkapan yang harus disiapkan untuk perencanan inventaris perpustakaan adalah:
1). Buku inventaris atau buku induk
2). Cap Inventaris
3). Cap perpustakaan sekolah
4). Perlengkapan lainnya yang perlu
ORGANISASI DAN KOORDINASI PERPUSTAKAAN
a. Organisasi Prasarana Ruang Perpustakaan
Pengelola perpustakaan adalah petugas untuk mengurus, merawat dan mengatur jalannya perpustakaan agar dapat berfungsi dengan baik dan dapat membantu sebagai sumber belajar siswa. Ruang perpustakaan hendaknya ditata sedemikian rupa sehingga setiap siswa/guru yang masuk ke ruangan perpustakaan merasa senang, aman dan nyaman. Perlengkapan diusahakan selengkap mungkin.
b. Koordinasi Prasarana Ruang Perpustakaan
Hendaknya koordinasi antara petugas perpustakaan dengan semua guru mata pelajaran diharapkan guru-guru dapat memberi tugas yang dikerjakan dengan sumber belajar dari perpustakaan. Setiap saat ruang perpustakaan harus bersih dan indah. Keamanan harus dijaga, tata tertib perpustakaan harus dapat dibaca oleh semua siswa yang masuk. Struktur organisasi, grafik keadaan buku dan lain-lain harus dipasang dengan baik. Mengadakan studi banding ke berbagai perpustakaan lain untuk menambah wawasan dan keilmuan sangat diperlukan agar kita dapat mencontoh terhadap perpustakaan yang baik.
PELAKSANAAN DAN PENGAWASAN PERPUSTAKAAN
a. Pelaksanaan Prasarana Ruang Perpustakaan
Penggunaan ruang perpustakaan akan sangat tergantung kepada kemampuan dan keterampilan tenaga pengelola perpustakaan dalam mengaturnya. Bagi keterampilan yang aktif dan kreatif, maka dapat dipastikan ruang perpustakaan benar-benar bersih, indah dan menyenangkan sehingga mengundang siswa/guru untuk selalu masuk ke ruang perpustakaan. Tenaga pustakawan harus benar-benar profesional dalam menangani perpustakaan. Perabot dan perlengkapannya harus lengkap, atau dapat menampung siswa ± 20 % dari jumlah siswa. Tata terib dan perangkat lainnya harus dipasang diruang perpustakaan demikian juga struktur organisasinya.
b. Pengendalian/Pengawasan Prasarana Ruang Perpustakaan
Ruang perpustakaan agar benar-benar berfungsi maka harus diawasi dan dikontrol dengan tata tertibsetiap saat. Pustakawan harus selalu menjaga dan melayani peminjam dengan terarur dan baik. Karena perpustakaan ini merupakan penunjang pendidikan mata pelajaran, manakala perpustakaannya berjalan dengan baik hampir dapat dipastikan pendidikannya pun baik. Tenaga perpustakaan harus cukup memadai, profesional, artinya harus sering diikutsertakan dalam penataran perpustakaan.