Padi merupakan makanan pokok dari masyarakat
Indonesia, begitu juga dengan masyarakat di kabupaten Pacitan. Luasnya lahan
pertanian membuktikan bahwa sebagian besar masyarakatnya banyak yang terjun di
bidang pertanian. Sama halnya dengan di Kecamatan Ngadirojo, Padi merupakan
tumpuan ekonomi masyarakat. Jika sudah mulai musim tanam padi, maka banyak
pekerja/buruh yang datang ke Kecamatan Ngadirojo. Kebiasaan memanen padi ini
dinamakan “derep”. Karena bukan hanya satu lahan saja yang dipanen.
Maka, mereka (para buruh) berbondong-bondong memanen padi mulai dari pagi
sampai senja tiba. Akan tetapi yang unik disini adalah jika musim panen padi
tiba. Hal yang unik tersebut adalah dari segi peralatan yang digunakan untuk
memanen padi, yang saya rasa hanya dapat ditemukan di Kecamatan Ngadirojo saja.
Peralatan tersebut dinamakan “herek”.
“Herek” ini adalah sejenis peralatan
sederhana yang terbuat dari bahan baku kayu, seng, gear sepeda onthel, rante,
dan roda paku. Lalu kenapa bisa dinamakan herek ?, penamaanyan sendiri berasal
dari suara yang dihasilkan dari herek tersebut, yaitu jika diinjak pedalnya
akan menghasilkan bunyi “reeg...reeg...reeg”, dari suara itulah
masyarakat menyebutnya “herek”. Sedangkan cara kerjanya yaitu dengan
diinjak bagian pedalnya, maka roda pakunya akan berputar dan padi pun siap
dirontokkan dari batangnya. Pedalnya ini juga hanya terbuat dari batang bambu. Untuk
itu, Memerlukan tenaga kaki yang kuat,
karena perputaranya harus cepat.Untuk mempermudah dan agar lebih cepat, biasanya
dalam pengopersiannya herek membutuhkan dua orang pekerja, yang satu
mengoperasikan herek dan satunya lagi membantu menyiapkan batang padi yang akan
dirontokkan. Herek ini merupakan peralatan yang cukup praktis digunakan, dan
hanya dapat ditemukan pada saat musim panen padi di Kecamatan Ngadirojo saja,
karena saya melihat di Kecamatan-kecamatan lain cara merontokkan padi dengan
batangnya masih sangat tradisional, yaitu dengan cara kalau istilah bahasa
pacitannya “digepyok”.
“Herek”
sampai saat ini masih menjadi pilihan masyarakat di Kecamatan Ngadirojo sebagai
peralatan untuk merontokkan padi yang praktis digunakan dan tidak membutuhkan
biaya yang mahal untuk membuatnya, meskipun sudah ada mesin yang lebih canggih
daripada herek, akan tetapi herek masih tetap bertahan sampai
saat ini.
Saat ini anda sedang membaca artikel tentang "Herek" teman setia Petani dan anda juga bisa menemukan artikel "Herek" teman setia Petani ini dengan url https://wahyuadisukrisna.blogspot.com/2013/02/herek-teman-setia-petani.html. Anda boleh menyebarluaskan atau mengcopy artikel "Herek" teman setia Petani ini jika memang bermanfaat bagi anda atau teman-teman anda, namun dengan catatan jangan lupa untuk mencantumkan link sumbernya.
Belum ada komentar untuk ""Herek" teman setia Petani"
Posting Komentar