Minggu, 03 Februari 2013

ANTHROPOLOGI : Sumber Air Kyai Wonopolo Di Dukuh Kapyuran


SUMBER AIR KYAI WONOPOLO DI DUKUH KAPYURAN Kyai Wonopolo adalah salah satu tokoh yang berpengaruh dalam Asal Usul dibukanya tanah di Ngadirojo, tepatnya di Kapyuran, Desa Wiyoro. Beliau adalah putera dari Kyai Ageng Klesem. Dia membuka tanah dengan membabad hutan dan menamakan tanah yang telah dibabadnya tadi dengan nama Desa Wiyoro. Akan tetapi pembukaan tanah yang dibabad itu mendapat teguran dari Nyai Wonopolo, dengan mengatakan bahwa padukuhan ini masih cacat, karena Nyai Wonopolo adalah seorang yang taat menjalankan sholat, tetapi mau ambil air wudlu saja tidak ada. Ada air tapi diatas gunung setiap hari harus naik turun gunung. Dan Nyai Wonopolo menjawab bahwa dia sudah tidak sanggup untuk menlakukan hal itu setiap hari (ambil air Wudlu Naik gunung). Akhirnya Kyai Wonopolo mengerti akan maksud dari si Nyai, lalu Kyai Wonopolo keluar rumah dengan membawa keris dan menusukkan keris tersebut ke sebuah batu besar hingga pecah dan keluar air yang sengaja dibuat seperti pancuran.

3 komentar untuk "ANTHROPOLOGI : Sumber Air Kyai Wonopolo Di Dukuh Kapyuran"

Anonim mengatakan...

Ass WW. Nama saya Mugi Harsono, tempat lahir di Dongko Trenggalek. Saya pernah mendengar cerita dari kakek saya bahwa leluhur saya adalah Eyang Kapyuran, abdi dalem Mataram (Ngayogjakarta?) yang dianggap melakukan kesalahan kemudian diperintahkan meninggalkan keraton, makamnya ada di atas pasar Lorok. Saya tinggal di Tanjungpinang (prop Kepulauan Riau) dan belum pernah ke Lorok. Mohon pencerahannya, apakah Kyai Wonopolo itu eyang Kapyuran? Matur nuwun

Samsupacitan mengatakan...

Waalaikum salam ww.
Saya, Samsuhadi, kelahiran di Desa Ngadirojo, Lorog Pacitan. Tentang asal usul nama Mata Air Kapyuran, ceritanya seperti di atas. Namun makam mbah Kapyuran, mungkin di Bawah Mata air Kapyuran. Disana ada makam, antara dua kali kecil, yang berasal dari mata air Kapyuran. Cis, ( keris yang katanya digunakan menusuk tanah ) kalau tidak salah dibawa oleh Pak. Bajuri, asal dari Sirnoboyo. Sekarang dimana, saya kurang tahu. Letak makam di seberang sungai, ketinggian 300meter di timur timur laut pasar Wiyoro.

Unknown mengatakan...

Apakah eyang kapyuran mempunyai anak bernama Mbah Joyo Mohammad yang tinggal di desa dongko dan punya anak lagi yang bernama Mbah asmonawi . Kalau wacana di atas itu benar mohon penjelasannya. Terimakasih.

Posting Komentar

 
 
Copyright © 2013-Kiamat. Wahyu's Blogs - All Rights Reserved
Design by Wahyu Adhy | Powered By Blogger.com